Senin, 14 Februari 2011

Sejarah Singkat Catur

Hampir semua ahli sejarah catur dunia sependapat bahwa catur berasal dari India. Dari sana catur itu menyebar ke barat maupun ke timur. Dlam perjalanan sejarahnya permainan catur ini sempat mengalami beberapa perubahan peraturan. Yang terakhir sekali terjadi pada abad ke-16 (Jaman Ruy Lopes) sehingga mencapai bentuknya seperti sekarang.
Di jaman penjajahan Belanda tempo dulu, banyak orang-orang belanda yang senang bermain catur. Pada akhir abad ke-19 bermunculan klub-klub catur di Surabaya, Magelang, Yogyakarta, dan Bandung. Kemudian pada tahun 1915 di Yogyakarta didirikanlah apa yang dinamakan Nederlandsch Indische Schaakbond (N.I.S.B).
Orang-orang Indonesia sendiri masih sedikit yang gemar bemain catur. Tapi sekitar tahun 1983 sampai pecahnya perang dunia ke dua, jumlah penggemar catur bangsa Indonesia semakin meningkat, bahkan melebihi jumlah orang Belanda(Eropa).  Dalam jaman Jepang kegiatan catur dapat dikatakan terhenti sama sekali. Kalaupun ada, sifatnya hanya lokal saja.
Setelah pecah revolusi fisik (Proklamasi 1945), walaupun perjuangan bersenjata masih berlangsung dengan sengitnya, namun kegiatan catur mulai bermunculan kembali terutama di pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, dan Magelang. Atas prakarsa beberapa tokoh catur masa itu, maka pada tahun 1948 didirikanlah PERSATUAN CATUR SELURUH INDONESIA (PERCASI). Namun tanggal 17 Agustus 1950 dipilih sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta berkedudukan di Yogyakarta. Terpilih sebagai Ketua Umum Percasi yang pertama ialah Dr. Suwito Mangkusuwondo (alm). Namun demikian, Kejuaraan Nasional yang pertama baru bisa diadakan dalam tahun 1953 di Solo.
Dalam tahun 1955 kedudukan PB PERCASI  di pindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Selanjutnya percasi mengembangkan sayapnya ke manca negara dan pada tahun 1960 Percasi di terima menjadi anggota FIDE (Federation Internasional Des Eches). 


MEREKA YANG PERNAH MENJADI KETUA UMUM PB PERCASI
1. 1950-1954 = Dr. Soewito Mangkosoewondo *)
2. 1955-1956 = Soeratno Sastroamidjojo *)
3. 1956-1964 = Ds. F.K.N. Harahap *)
4. 1964-1964 = Mr. Max Maramis *)
5. 1964-1967 = Letkol. Junus Samosir *)
6. 1967-1975 = Mayjen Dr. Azis Saleh *)
7. 1975-1979 = Drs. Soemantri *)
8. 1979-1982 = Djokomoeljo M, SH.
9. 1982-1985 = Letjen TNI Wahono
10. 1985-1990 = Prof Dr. Mochtar Kusuma Atmadja, SH.
11. 1990-1994 = Muhamad (Bob) Hasan
12. 1994-1998 = Ir. Akbar Tandjung
13. 1999-2000 = Bambang N. Rachmadi, MSc. MBA
14. 2000-2003 = Machnan Raginad Kamaluddin
15. 2003-2007 = Drs. Jeffrie Geovanie
CATATAN : *) Sudah meninggal dunia.